Monday, December 11, 2006

Hadapilah Hidup Ini Dengan Senyum Keceriaan...:)

Kisah Gadis kecil

Lara Gadis Kecil Belia yg berjuang keras untuk dapat mengeyam pendidikan,dia tinggal di desa perbukitan,dia tinggal bersama kedua orang tua dan 5 saudaranya.Lara anak paling bungsu dari 5 bersaudara (kk no 1&2 cew, 3&4 cow,dan no 5 Lara ) kk lara yg pertama sudah menikah pada usia 15 Th usia yang seharus masih berada di bangku sekolah tapi harus sudah mengurus rumah tangga, saudara² Lara hanya bisa mengenyam pendidikan sampai sekolah dasar karena orang tua lara tidak mampu menyekolahkan mereka sampai tingkat SMP apalagi SMU,Lara gadis kecil yg baru duduk di bangku kls 3 SD pun jg harus bantu kedua Ortunya bekerja disawah sepulang sekolah, atau membantu Bapaknya menggembala kambing di tepian sungai.saat musim panen datang lara jarang bisa masuk Sekolah Karena harus bantu kk nya mengasuh adik keponakannya yg masih kecil,sering kali dia di panggil menghadap kepala sekolah karena hal itu, Dengan Hati yang sedih dan rasa takut lara pun cerita kejadian yang sebenarnya kepada Kepala Sekolah bahwa dia harus bantu ortu dan kk nya mengasuh adiknya di rumah yang masih kecil. Kepala Sekolah mengerti keadaan Lara, akhirnya Lara diijinkan masuk sekolah meskipun sambil mengasuh adiknya .mendengar hal itu Lara gembira sekali akhirnya dia bisa belajar sambil bantu ortunya, biar pun banyak temen²nya yang mengolok² karena dia sekolah sambil mengasuh adiknya tidak menyurutkan niatnya untuk tetap belajar. Walaupun dia harus ninggalin pelajaran disaat adeknya nangis, tp dia tetap bersemangat dan berusaha menghibur adeknya agar tidak nangis lagi dan dia juga bisa mengikuti pelajaran lagi. Begitulah hari² lara sampai dia tamat Sekolah Dasar. Disaat menjelang hari kelulusan bapak wali kelas menanyai satu persatu murid²nya siapa saja yg akan melanjutkan ke sekolah tingkat pertama, semua siswa sangat gembira kecuali lara ,dia sangat sedih karena tidak bisa melanjutkan sekolah seperti temen² dia yang lain. Saat itu Ortu lara juga mempunyai banyak Hutang waktu menikahkan kk lara yg kedua, yg hanya bertahan 1 bulan, Ortu Lara Menjodohkan kk nya dengan orang yg belum begitu dikenal latar belakangnya setelah pernikahan selesai baru diketahui bahwa suami kk lara agak kurang waras dan gak ngerti tanggung jawabnya, sehingga Dia Pergi Kembali ke ortunya.banyak orang datang menangih hutang pada ortu lara dan akhirnya kk lara yg ke dua pergi merantau ke Bandung, di kota kembang itu kk lara bekerja sebagai pembantu rumah tangga untuk membantu membayar hutang ortunya. Sedang lara sendiri membantu ortu bekerja disawah orang, ayah lara hanya bekerja sebagai penjual kayu bakar dan membuka ladang dihutan untuk ditanami jagung ,dan ubi²an di bantu kk lara yang ke 3 cow sebagai tulang punggung keluarga .meski keadaan keluarga yg demikian tidak menyurutkan niat lara untuk bisa sekolah lagi, dalam hati dia selalu berharap suatu saat dia bisa kembali ke bangku sekolah.selain membantu otru bekerja disawah Lara juga membantu bekerja di rumah Pak Lurah untuk mencuci,nyapu,dll sebagai mana pekerjaan Pembantu rumah tangga ,dari hasil itu uangnya di kumpulkan dan sebagian di kasih ke ortunya. Suatu ketika ada temen Lara yang mendapat surat dari kk nya yg waktu bekerja dikota besar juga ,yang isi suratnya adalah temen Lara itu di suruh melanjutkan sekolah lagi tahun depan karena kk nya belom bisa membiayainya. Membaca surat itu Lara bertanya pada temannya Boleh yaa seandainya kita melanjutkan sekolah lagi walaupun sudah berhenti selama setahun , temen dia menjawab yaa boleh lah kan usia kita jg masih usia sekolah.

Tanpa pikir panjang lara pergi kerumah tetangganya Yang waktu itu kebetulan Guru disebuah SMP negeri di daerah lara. Dan tetangganya bilang ke Lara kalau akan bantu

mendaftarkan Lara sekolah di SMP, mendengar itu Lara gembira sekali dia ceritakan hal itu sama ortu dan kk² nya, ortu dan kk²nya gak ada yg setuju kalau Lara sekolah lagi sebab biaya sekolah itu sangat mahal dari mana nanti bisa membayarnya. Lara tetap ingin sekolah bagaimana pun caranya Lara akan berjuang biar nanti bisa membayar uang pendidikan itu, lara ceritakan juga kepada pak Lurah tentang niat dia untuk sekolah lagi, pak Lurah setuju dan akan bantu membiayai sekolah Lara dengan Lara membatu bekerja dirumahnya. Akhirnya ortu dan kk² lara pun tak bisa lagi melarang tekat lara untuk sekolah lagi,Uang hasil kerja yg di kumpulkan dia buat untuk daftar sekolah dan membeli seragam sekolahnya. Hari pertama lara masuk disekolah baru, jam 4 pagi lara sudah bangun untuk menyiapkan sarapan pagi,cuci piring, membersihkan rumah pak lurah ,dan mencuci pakaian² keluarga pak lurah sebagai mana pembantu rumah tangga, jam 6.30 semua sudah selesai dan Lara pun bergegas mandi dan langsung berangkat kesekolah , untuk mengirit biaya transportasi yang waktu itu Rp 200,-sedang uang saku dia hanya Rp 500,- lara bersekolah dengan menggunakan sepeda , jarak antara sekolah sama rumah lara sekitar 5 km .dengan penuh semangat Lara mengayun sepedanya walaupun jalan berbukit² dia tak peduli. Selama 3 th Lara kesekolah dengan sepeda buntutnya.selain mengirit ongkos jg tidak menyita banyak waktunya sebab jam 2 dia harus sampai disekolah Madrasah buat mengikuti pelajaran agama disana.Lara harus pandai² membagi waktunya untuk belajar dan bekerja, jam 16.30 lara sudah sampai dirumah mandi sholat lalu kembali kerumah Pak lurah untuk bekerja, menyiapkan makan malam dan bereskan rumah sampai jam 9 mlm dia baru pulang kerumahnya. Jarang dia punya waktu untuk belajar dirumah ,sebab kegiatan dia dari pagi sampai malam amat sangat melelahkan sehingga sampai rumah dia langsung tidur agar besuk pagi tidak telat bangunnya.dikala hari minggu datang dari pagi sampai malam pun dia berada dirumah Pak Lurah ,untuk bersih², nyuci ,juga setrikan yang menumpuk selama seminggu ditambah lagi ada kegiatan sekolah sebab dia punya prestasi bidang olah raga yg tidak dimiliki oleh siswa lainnya tiap ada event marathon dia selalu mewakili sekolahnya untuk dikirim ditingkat kabupaten sehingga dia jg harus giat berlatih sebulan sebelum pertandingan dimulai.

Uang saku dia tiap hari dia tabung sebagian juga dibuat membayar biaya sekolahnya di kala Ibu Lurah lupa mengasih uang SPP sekolahnya ,dia gak pernah berani minta uang untuk pembayaran itu padahal dia juga dapat dispensasi dari sekolah dengan membayar uang SPP dan Uang Gedung cuman 50% ,selain itu uang sakunya juga dibuat beli Buku² pelajaran. Biarpun hasil kerja dia kalau ditotal perbulan cuman digaji sekitar Rp23.500 dia sangat senang karena tidak merepotkan ortunya untuk biaya sekolah, sampai tamat SLTP dia masih punya tabungan sekitar Rp.300.000 dari hasil uang saku waktu dia ikut event pertandingan ditingkat kabupaten sama uang saku dia tiap hari, Dan akhirnya uang itu juga yg di buat dia untuk melanjutkan sekolah sampai tingkat Sekolah Menengah Atas Lara amat sangat bersyukur banget dapat melanjutkan sekolah sampai tingkat SMU itu cita² dia selama ini untuk dapat bersekolah akhirnya terkabul,sebab waktu dia lulus SLTP itu ortunya juga sudah mencarikan calon suami buat dia ortu berfikir mungkin dengan Lara menikah dia tidak akan capek² lagi bekerja siang malam dan ortu un dah terbebas dari beban untuk menjaganya. Tapi hal itu ditentang keras oleh Lara dengan cara apapun Lara tetap menolak perjodohan itu, Pernikahan bukan solusi yg baik untuk suatu masalah yang dihadapi keluarganya. Lara tetap melanjutkan sekolahnya sampai² cow yg mau dijodohkan sama dia pun bersedia menunggu sampai Lara Tamat SMU tapi lara tak pedulikan hal itu. Di SMU Lara sekolah dengan naik angkutan sebab sekolahnya berada

jauh dipuncak perbukitan yang sulit dijangkau kalau pake sepeda buntutnya, hal ini jg menambah beban ongkos dan waktu dia sebab ongkos kendaraan pulang pergi Rp 1000 sedang uang saku dia juga Rp1000 perhari sehingga dia tidak bisa lagi menabung seperti dulu, tapi dia tetap optimis dan berusaha cari uang tambahan untuk beli buku² pelajaran dengan mengabdikan diri sebagai kk pembimbing pramuka di tingkat SD maupun SLTP yg waktu itu dapat uang saku dr sekolah masing² Rp15.000 perbulan 4 x pertemuan, dan hasilnya lumayan dia bias beli buku² pelajaran kadang lebihnya dia kasih ke ortunya. Sayangnya waktu di SMU dia sering banget telat datang kesekolah karena sulitnya transportasi di daerahnya apalagi kalau sudah agak siang, jam 7.00 bel sudah berbunyi kadang pernah dia datang kesekolah sampai jam 8.30 karena tak ada kendaraan itu pun dia harus naik truk muatan batu untuk bisa sampai kesekolah. Kadang sering dia diledekin temen²nya klo telat ,tapi hal itu dah biasa di alaminya sejak di SLTP dulu, dia berusaha cerita masalah keterlambatannya kepada wali kelas sebab dia takut akibat sering datang terlambat ke sekolah bisa mempengaruhi nilainya,untungnya bapak dan ibu gurunya bisa kasih toleran sama dia sehingga dia tidak dpt hukuman tiap kali telat datang ke sekolah tapi di berusaha sebisa mungkin agar tidak sering telat sampai sekolah.disaat HUT kota tiba saat paling sibuk untuk dia membagi waktu sebab sebulan sebelumnya dia harus giat berlatih untuk mengikuti lomba Marathon, biasanya plg sekolah dia gak lsg plg singgah dirumah pelatihnya sekitar jam 14.30 – 17.00 baru dia pulang, sampai rumah pun rasa capek seharian tak dipedulikannya sebab pekerjaan dirumah sudah menantinya hingga jam 21.00 baru dia bisa istirahat truss jam 4 pagi udah harus bangun lagi. Itulah hari² dia tapi dia masih sangat bersyukur sebab masih banyak orang lain yang tidak seberuntung dia,kalo sore tidak sempat latihan kadang pelatihnya yang datang kesekolah buat minta kan izin dia sehingga jam 7.00 – 10.00 baru dia datang ke sekolah,kadang banyak jg pelajaran yg tertinggal dan dia mesti mengejarnya.disana pula dia dapatin sahabat² yang sayang dan selalu membantunya “fourple*p*”dari mereka dia selalu bisa berbagi suka dan duka walapun mereka dari keluarga yang berada tapi tak pernah jd perbedaan.Ujian Nasional tiba lara mesti bisa kosentrasi belajar dia minta bantauan ibu nya untuk membatu pekerjaannya selama ujian agar dia bisa belajar, setelah ujian lara langsung pergi ke surabaya buat nyari kerja dia main kerumah kakak sepupunya untuk nyari informasi lowongan kerja seminggu kemudian dia pulang untuk melihat hasil ujian dan mengambil ijazah alhamdhulillah dia masih bisa pertahankan juara II di kelas selama kls 3, setelah ambil ijazah dia pamit kepada ibu dan keluarga lurah yang sekolahin dia untuk pergi ke surabaya, padahal saat itu dia dapat tawaran untuk menjadi guru bantu di SD tempat dia bina pramuka namun dia menolaknya dia berharap bisa dapatin kerja disurabaya dan membatu ekonomi ortunya,dia juga dapat beasiswa melanjutin studi disemarang tapi tak diambilnya juga.dia sudah punya tekat yg bulat untuk pergi jauh dari kampungnya dan bekerja membantu orang tuanya, setelah sebulan di sby tak ada satu pun panggilan kerja dimana² dia bertemu dengan teman yg sama tujuannya mencari low kerja, dari satu tempat ke tempat lain dia datangi,sampek akhirnya dia pun pindah ketempat saudara lainnya sapa tau disana anda low kerja buat dia namun susah juga, menjelang bulan puasa dia belum jg dapatin kerja akhirnya dia pamit plg setelah lebaran baru akan kembali.sampai dikampung adik² didiknya pun menyambutnya dengan gembira agar dia kembali mengajar pramuka.

Namun allah begitu sayang sama keluarga lara waktu itu ujian kembali datang sama keluarganya.

1 comment:

darielbross said...

Alloh telah menetapkan yang terbaik bagi setiap makhluknya
tanpa diminta pun sebenernya Rahmat
ALLOH tuh udah nyelimutin segala sesuatu
Yang DIA minta cuma memohon.
Jadi memohonlah sebanyak-sebanyaknya semampu yang kita bisa kemudian bersabarlah